Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Harga Bitcoin Bisa Naik ke Rp7 Miliar 10 Tahun Lagi? Simak Prediksi Ini!

Harga Bitcoin Bisa Naik ke Rp7 Miliar 10 Tahun Lagi? Simak Prediksi Ini!

23 Feb 2021, 6:00 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Harga Bitcoin Bisa Naik ke Rp7 Miliar 10 Tahun Lagi? Simak Prediksi Ini!

Harga Bitcoin yang sedang naik sejak awal tahun bikin beberapa analis optimistis bahwa aset kripto tersebut bisa menjadi pilihan aset jangka panjang.

Kini, partner sekaligus co-founder Morgan Creek Anthony Pompliano yakin bahwa harga Bitcoin bisa adem ayem di US$500 ribu, atau Rp7 miliar di akhir dekade ini. Alias, sembilan tahun lagi.

Bahkan menurutnya, harga Bitcoin bisa saja melenggang ke angka US$1 juta, atau Rp14 miliar di jangka panjang. Hanya saja, ia tak menyebut kapan tepatnya harga raja aset kripto itu akan mencapai angka yang dimaksud.

“Saya pikir, harga Bitcoin akan terus naik dan menjadi mata uang penyimpan kekayaan secara global. Bahkan, kapitalisasi pasar Bitcoin nampaknya akan segera mengalahkan emas,” jelas Pompliano dalam sebuah podcast CNBC beberapa waktu terakhir.

Ia juga menyebut, kenaikan harga Bitcoin ke angka US$1 juta “sangat mungkin” lantaran suplainya kian hari bakal kian menipis. Sebab, Bitcoin hanya punya cadangan 21 juta koin yang diprediksi akan selesai ditambang pada 2140 mendatang.

Suplai yang menipis, lanjut dia, kemungkinan juga akan mendorong kenaikan biaya transaksi penambangan Bitcoin, yang ujungnya juga mengerek harga aset kripto itu. Apalagi, hingga saat ini belum ada otoritas tertentu yang mengendalikan harga atau mengatur distribusi Bitcoin.

“Saat semakin banyak orang yang datang ke pasar (Bitcoin), maka nantinya akan tercipta likuiditas. Ketika likuiditas mulai lancar, artinya bakal ada keajegan harga Bitcoin dalam jangka panjang,” imbuh Pompliano.

“Kalau Anda berpikir tentang ekonomi internet, Bitcoin nantinya akan menjadi rajanya instrumen penempatan kekayaan di generasi daring secara global.”

Baca juga: Harga Emas Akan Naik 62% dalam 3 Tahun? Simak Prediksi Para Analis Ini!

Pandangan Optimistis Terkait Harga Bitcoin

Prediksi Pompliani ini tentu bukan sekadar racauan belaka. Sebab, ia bukanlah sosok pertama yang memperkirakan harga Bitcoin akan tokcer di masa depan.

Pada Januari lalu, investment bank asal Amerika Serikat JPMorgan menyebut bahwa Bitcoin bisa mencapai US$146 ribu per keping, atau Rp2 miliar, “dalam jangka panjang”. Hanya saja, demi mencapai level harga tersebut, nilai kapitalisasi pasar Bitcoin harus menyamai investasi emas, yakni US$2,7 triliun.

Namun, nampaknya target itu sudah di depan mata. Pada Kamis (19/2) pekan lalu, nilai kapitalisasi pasar Bitcoin akhirnya sentuh US$1 triliun, atau naik hampir dua kali lipat dari US$575 miliar sebulan sebelumnya.

Selain JPMorgan, salah satu whales Bitcoin Dan Held mengatakan bahwa Bitcoin bisa mencapai US$1 juta per keping lantaran investor nantinya akan menganggap aset kripto tersebut sebagai “koleksi seni”.

Frank Holmes, CEO/CIO Investor Global AS, yakin harga Bitcoin akan mencapai US$80.000 atau Rp1,12 miliar di akhir tahun ini. Angka itu bahkan sudah mencapai setengah dari prediksi JPMorgan di jangka panjang.

Prediksi tersebut ia dasarkan pada analisis teknikal bernama volatilitas DNA, yaitu tren persentase fluktuasi harga Bitcoin dalam rentang waktu tertentu.

Baca juga: Orang-Orang Ini Tajir Berkat Bitcoin. Siapa Saja?

Mengapa Harga Bitcoin Naik Beberapa Waktu Ini?

Harga Bitcoin menyentuh titik tertingginya pada akhir pekan lalu di kisaran US$58 ribu per keping. Kondisi ini terjadi hanya lima hari setelah Bitcoin menembus batas terbarunya US$50 ribu per keping.

Hal ini didorong oleh dukungan yang tinggi dari beberapa perusahaan untuk menempatkan kasnya ke Bitcoin. Salah satunya adalah Tesla yang berencana menempatkan US$1,5 miliar ke aset kripto tersebut.

Namun, reli itu tak bertahan lama. Kini, harga Bitcoin harus terjungkal ke US$53 ribu, di mana investor kini sedang bersikap bearish.

Baca juga: Setelah Sentuh All-Time High, Ke Mana Arah Bitcoin Berikutnya?

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: CNBC International, Coin Telegraph, CNBC

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar