Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Bitcoin Bisa Sentuh Rekor Baru Akibat Stimulus AS? Simak Ulasan Para Analis Ini!

Bitcoin Bisa Sentuh Rekor Baru Akibat Stimulus AS? Simak Ulasan Para Analis Ini!

10 Mar 2021, 6:00 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Bitcoin Bisa Sentuh Rekor Baru Akibat Stimulus AS? Simak Ulasan Para Analis Ini!

Harga Bitcoin menunjukkan tren naik pada pekan ini dan bahkan sempat menyentuh US$55 ribu per keping, atau setara Rp770 juta, pada Rabu (10/3). Meski kini harga Bitcoin turun sementara ke level US$54 ribu, namun beberapa analis memprediksi harga aset kripto tersebut bisa menembus rekor terbarunya dalam waktu dekat.

Salah satu analis yang optimistis akan kondisi tersebut adalah kepala riset Pepperstone Group Ltd. Chris Wetson. Ia menyebut, harga Bitcoin bisa saja meroket atas sentimen stimulus fiskal AS US$1,9 triliun, yang telah disetujui Senat AS pada Sabtu (6/3) kemarin.

Alasannya, penggelontoran stimulus fiskal diharapkan bisa menopang pertumbuhan ekonomi AS. Sehingga, ada kemungkinan investor mulai kembali berani menempatkan dananya di aset-aset penuh risiko, seperti pasar saham dan aset kripto. Apalagi, sentimen stimulus ini dipercaya sebagai “pupuk” bagi tiga indeks saham utama AS yang menghijau pada pekan ini.

Adapun pada Selasa (9/3), indeks S&P 500 ditutup menguat 1,4%, sementara Dow Jones ditutup dengan kenaikan 1,1%. “Melihat kondisi ini, rasa-rasanya tidak akan mengejutkan jika harga Bitcoin nantinya bisa melebihi titik tertingginya yakni US$58.350 per keping,” tutur Wetson dalam catatannya.

Selain stimulus fiskal, harga Bitcoin juga akan naik ditopang oleh meningkatnya minat investor institusi dalam menempatkan dana di aset kripto tersebut. Sinyal itu kian menguat setelah beberapa investment bank merekomendasikan investor untuk mendiversifikasi asetnya ke Bitcoin di dalam memonya beberapa waktu terakhir.

JPMorgan, contohnya, telah merekomendasikan investor untuk menempatkan sebagian kecil kasnya di aset kripto sebagai upaya diversifikasi aset. Sementara itu, Goldman Sachs Group juga telah mengaktifkan kembali seksi perdagangan aset kriptonya setelah maraknya permintaan Bitcoin dari investor institusi.

“Kita telah melihat secara gamblang tentang kokohnya minat investor institusi global terhadap Bitcoin,” jelas analis Amber Group Annabelle Huang. “Bahkan, banyak orang-orang tajir di China kini sudah mulai mempertimbangkan untuk memasukkan Bitcoin sebagai bagian dari portofolio aset mereka.”

Baca juga: Didorong Stimulus AS, Harga Emas Siap Unjuk Gigi Tahun Ini

Selain Stimulus, Harga Bitcoin Naik Didorong Minat Investor Kelas Kakap

Fenomena yang disebut-sebut Huang ternyata telah terjadi di pasar Bitcoin pada Selasa (9/3). Data yang ditunjukkan perusahaan analisis on-chain Material Indicators menunjukkan, investor institusi dan “bandar” Bitcoin, atau biasa disebut whales, marak melakukan buy order Bitcoin di atas US$100 ribu per keping.

Dengan kondisi demikian, Material Indicators percaya bahwa para whales dan investor institusi tengah memborong Bitcoin di saat harganya rendah (buy the dip). Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin rekor baru harga Bitcoin akan tercipta.

Padahal sebelumnya, Material Indicators sempat khawatir bahwa reli Bitcoin pekan ini hanya akan mentok di angka US$58 ribu per keping. Kemudian, harganya akan terkoreksi 25% lantaran para whales diduga akan melakukan aksi jual di titik tersebut.

“Kelas investor Bitcoin dengan kepemilikan US$100 ribu hingga US$1 juta akan menyebabkan harga Bitcoin menuju rekor tertingginya,” tulis Material Indicators.

Namun, apakah rekor terbaru harga Bitcoin itu akan terjadi pekan ini?

Analisis teknikal yang disusun oleh Cointelegraph Market dan Tradingview menunjukkan bahwa saat ini harga Bitcoin masih berkonsolidasi hingga Rabu siang (10/3). Harga Bitcoin bisa melanjutkan reli yang kukuh pada pekan ini jika memang titik support-nya bisa bergerak ke US$52 ribu per keping.

Baca juga: Harga Rumah untuk Milenial Kian Melangit, Ini Solusinya Dapatkan Rumah Idaman

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Bloomberg, Cointelegraph, Cointelegraph

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar