Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Harga Emas Melanjutkan Penurunan di Minggu Ini

Harga Emas Melanjutkan Penurunan di Minggu Ini

18 Jan 2021, 2:49 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Harga Emas Melanjutkan Penurunan di Minggu Ini

Harga emas kembali kehilangan kilaunya pada Minggu ini (15/1). Malahan, dolar AS-lah yang berjaya. Hanya saja, menguatnya dolar AS ini hampir tidak bisa dijelaskan dengan penurunan nilai mata uang, yang diharapkan sebagai imbas dari stimulus virus corona US$1,9 triliun yang diusulkan oleh Presiden terpilih Joe Biden pada Kamis (14/1).

Harga Emas Sepekan Terakhir

Menjelang penutupan perdagangan di hari Jumat (15/1), pasar AS berada di situasi yang bearish. Angka indikator ekonomi untuk bulan Desember mengecewakan, dimulai dari penjualan ritel hingga indeks harga produsen, manufaktur, dan sentimen konsumen. Begitu pun dengan emas, yang seharusnya menjadi aset lindung nilai dari situasi seperti ini.

Harga emas untuk pengiriman Februari di Comex New York ditutup di US$1.829,90 per ounce pada sesi resmi hari Jumat, turun sebesar US$21,50 atau 1,2% dibanding sesi perdagangan sebelumnya.

Sementara untuk sepekan terakhir, patokan kontrak berjangka emas turun hanya sebesar 0,3%. Mengingat jumlah kontrak pekan lalu yang turun 3,2%, maka bisa dibilang tren penurunan ini adalah yang terburuk sejak November.

Dolar AS Menguat

Di sisi lain, dolar AS justru menunjukkan performa luar biasa dibandingkan harga emas. Dolar AS tetap bertahan kuat dengan mencatat penguatan di tengah kesuraman pasar saham dan komoditas Jumat lalu.

Dolar AS melemah pada hari Jumat di tengah menurunnya imbal hasil obligasi surat utang patokan AS bertenor 10 tahun. Adapun, kenaikan imbal hasil ini sempat menjadi katalisator untuk kembalinya mata uang greenback pada pekan lalu.

Hanya saja, penguatan nilai dolar AS ini menjadi anomali lantaran terjadi di tengah defisit fiskal AS yang meroket. Defisit ini diperkirakan akan terus melebar lantaran pemerintahan Biden diprediksi akan menambah utang dengan melempar paket-paket stimulus lainnya setelah stimulus jumbo COVID-19 yang diumumkan Kamis kemarin.

Biasanya, selera risiko investor akan mencapai puncaknya jika sebuah pemimpin negara mengumumkan tambahan belanja negara. Hal ini seharusnya menggiring investor untuk memindahkan asetnya dari saham ke komoditas, termasuk emas. Dengan permintaan yang meroket, seharusnya harga emas juga menanjak ke posisi tertinggi dan membuat nilai dolar AS lunglai.

Namun, mungkin ada alasan untuk kekhawatiran pasar pada hari Jumat lalu. Wall Street merenungkan kabar burung dari Washington DC bahwa stimulus Biden mungkin masih akan menemui perlawanan di Senat meski mayoritas anggotanya berasal Partai Demokratnya, partai yang juga membuat Biden menduduki kursi kepresidenan AS.

“Harga emas memiliki alasan kuat untuk naik lebih tinggi, tetapi tidak akan mengguncang dolar yang melonjak,” kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda.

Harga Turun, Saatnya Beli Emas?

Di tengah penurunan harga emas, CIO Kleinwort Hambros Fahad Kamal mengatakan bahwa kini adalah saat yang tepat untuk membeli emas sebagai pilihan utama aset lindung nilai di tengah volatilitas harga saham yang tengah bergejolak. Emas juga ditengarai menjadi pilhan utama lantaran imbal hasil pasar obligasi dan aset berpendapatan tetap juga masih melandai.

“Selama ini, kita belajar bahwa obligasi merupakan tempat aman untuk berinvestasi ketika harga saham tengah menunjukkan pergolakan. Hanya saja, aset tersebut nampaknya tak bisa menjadi pilihan utama berinvestasi,” jelas Fahad dikutip dari CNBC.

“Untuk saat ini, investor nampaknya harus bersikap lebih ‘defensif’ dengan menempatkan asetnya di emas,” imbuh dia.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Ervina Salim

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar