Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Rangkuman Pasar: IHSG Terdongkrak ke Zona Hijau Berkat Investor Asing

Rangkuman Pasar: IHSG Terdongkrak ke Zona Hijau Berkat Investor Asing

29 Sep 2021, 9:59 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Rangkuman Pasar: IHSG Terdongkrak ke Zona Hijau Berkat Investor Asing

Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi perdagangan Rabu (29/9) di posisi 6.162,55 poin, menguat 0,81% dibanding posisi pembukaan perdagangan. Dengan kata lain, IHSG kembali merangsek masuk teritori positif setelah tertahan di zona merah pada Senin dan Selasa.

Apa sebenarnya yang terjadi dengan pasar modal domestik hari ini?

Aksi Borong Saham Investor Asing Dongkrak IHSG

Beberapa analis mengatakan bahwa aliran dana asing dalam jumlah jumbo ke pasar saham bikin IHSG kembali kinclong di hari ini. Bursa Efek Indonesia mencatat bahwa nilai beli bersih (net foreign buy) investor asing hari ini bahkan mencapai Rp1,7 triliun!

Investor asing tercatat mengoleksi saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp290,7 miliar berikut saham big caps lain seperti saham PT United Tractor Tbk (UNTR) dan juga PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan nilai beli bersih masing-masing sebesar Rp108,5 miliar dan Rp87,5 miliar.

Derasnya aliran masuk ke pasar modal domestik hari ini disebabkan oleh ekspektasi analis bahwa ekonomi Indonesia bisa berjalan kembali normal mulai kuartal IV tahun ini. Bahkan, pemerintah juga berniat membuka kembali destinasi wisata untuk turis mancanegara, salah satunya Bali yang rencananya akan dibuka kembali pada Oktober.

Nah, pembukaan kembali ekonomi domestik tersebut bikin investor pede menjejakkan kaki di pasar saham.

Namun, pelaku pasar diminta waspada mencermati pergerakan IHSG. Pasalnya, selain menghadapi kebijakan tapering The Fed dan juga polemik gagal bayar Evergrande, indeks saham juga diprediksi akan terkena imbas dari potensi gagal bayar utang pemerintah alias default Amerika Serikat (AS).

Ya, saat ini Negeri Paman Sam itu tengah menghadapi masalah keuangan yang serius. Pasalnya, Senat AS belum mengabulkan permintaan pemerintah AS di bawah Joe Biden untuk menaikkan pagu utang pemerintah di akhir tahun ini.

Berdasarkan data US Debt Clock, posisi utang secara real time yang dimiliki AS saat ini mencapai US$28,78 triliun atau sekitar 125% dari produk domestik bruto (PDB) AS. Sementara itu, batas utang AS saat ini berada di angka US$28,4 triliun.

Jika benar terjadi default, maka hal itu berpotensi melambungkan suku bunga acuan Fed Rate yang pada akhirnya juga akan berdampak pada perekonomian dunia.

Baca juga: Harga Emas Stagnan Seiring Sikap Hawkish Bos The Fed

Crossing saham VICI Rp613 Miliar

Selain perihal aksi borong saham investor asing, terdapat satu hal yang cukup menarik pada perdagangan hari ini. Yakni, terjadi crossing saham PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) di pasar negosiasi sebesar Rp613,86 miliar oleh broker asing.

Kuat dugaan, aksi crossing saham ini memiliki kaitan erat dengan rencana bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Dalam perdagangan hari ini, saham VICI berhasil naik 7,45% ke level Rp404 per saham.

Victoria Care sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan juga produk kecantikan serta antiseptik. Mengacu pada laporan keuangan perusahaan, hingga tengah tahun ini, penjualan perusahaan susut 2,38% menjadi Rp521,13 miliar.

Hal itu membuat perolehan laba bersih perusahaan tergerus sebanyak 12,24% ke angka Rp67,74 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, VICI masih sanggup membukukan laba bersih sebesar Rp76,97 miliar.

Lebih dari 90% penjualan perusahaan didistribusikan untuk pasar domestik dan hanya sebagian kecil ditujukan untuk pasar ekspor. Menurut kabar, perusahaan pemilik merek Miranda dan juga Herborist itu dikabarkan tengah melakukan penjajakan ke wilayah India, Bahrain dan juga China sebagai destinasi baru pengembangan bisnis perusahaan.

Menyoal rupiah, pada perdagangan hari ini sentimen kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun masih memukul pergerakan mata uang dalam negeri ini.

Berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah pada hari ini melemah 0,26% ke angka Rp14.307 dari posisi sebelumnya Rp14.269

Baca juga: Ini Daftar Orang Terkaya Indonesia 2020 Versi Forbes

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Adi Putro

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar