Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Rangkuman Kabar: DPK Bank Melonjak, Sinyal Tapering The Fed Menguat

Rangkuman Kabar: DPK Bank Melonjak, Sinyal Tapering The Fed Menguat

3 Aug 2021, 11:56 AM·Waktu baca: 4 menit
Kategori
Rangkuman Kabar: DPK Bank Melonjak, Sinyal Tapering The Fed Menguat

Hari ini pemberitaan dalam negeri diramaikan dengan beberapa berita baik bagi dunia investasi. Selain itu, ada pula berita mengenai sinyal percepatan tapering yang diluncurkan The Fed.

Semuanya sudah kami rangkum untuk kamu, Sobat Cuan. Semoga hari kamu menyenangkan!

Rangkuman Kabar Dalam Negeri

1. Dana Mengendap di Bank Meningkat 11,2%

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat dana pihak ketiga (DPK) yang mengendap di perbankan nasional per Juli tumbuh 11,28% year-on-year. Angka ini melonjak dua kali lipat dari rata-rata pertumbuhan DPK bulanan secara nasional yakni 6-7%.

Sementara itu di waktu yang sama, pertumbuhan kredit masih berada di posisi 6,5%. Dengan kata lain, kini terdapat kelebihan likuiditas yang ada di perbankan.

Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan, kondisi tersebut bikin perbankan rela menyusutkan suku bunga simpanan dan bunga deposito demi meningkatkan penyaluran kredit. Sehingga, nasabah menganggap menyimpan uang di bank jadi kurang menguntungkan.

Implikasinya, masyarakat tentu akan mencari instrumen lain yang lebih menguntungkan kala imbal hasil tabungan semakin susut. Alhasil, ada kemungkinan mereka akan menyasar instrumen-instrumen investasi demi mendapatkan cuan yang lebih mumpuni.

2. Rekor, Lelang SUN Tembus Rp107,78 Triliun

Pemerintah menerima penawaran senilai Rp107,78 triliun atas lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN), Selasa (3/8). Capaian tersebut merupakan rekor penawaran SUN tertinggi selama 2021.

Sepanjang 2021, pemerintah telah menawarkan lelang SUN sebanyak 14 kali. Penawaran tertinggi sebelumnya terjadi pada lelang 21 Juli 2021 senilai Rp95,55 triliun.

Kenaikan peminatan SUN ditopang oleh keyakinan investor untuk masuk ke pasar obligasi Indonesia. Hal ini mengingat tingkat inflasi Indonesia yang cukup stabil plus imbal hasil obligasi pemerintah yang masih menarik.

3. Penyaluran Bansos Tunai Kemensos Sudah 95%

Kementerian Sosial pada Selasa (3/8) mengumumkan telah merealisasikan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada 9,5 juta Kepala Keluarga (KK). Capaian ini mencakup 95% dari target penerima bantuan tersebut sebanyak 10 juta KK.

Di tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp15,1 triliun untuk bantuan tersebut. Adapun BST diberikan kepada keluarga kurang mampu selama masa PPKM Darurat dan PPKM Level 4.

Penyaluran bantuan sosial tunai diharapkan bisa memperbaiki daya beli masyarakat. Sehingga, tingkat konsumsi bisa menanjak, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, bantuan sosial pun akan meningkatkan serapan belanja pemerintah, yang juga merupakan satu dari empat komponen utama pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB).

Rangkuman Kabar Luar Negeri

1. Banjir di Eropa Barat dan China Kacaukan Rantai Pasok

Banjir yang terjadi di Provinsi Henan, China dan Jerman mulai mempengaruhi rantai pasok komoditas. Sebab, keduanya merupakan daerah padat industri dan pusat lalu lintas transportasi perdagangan di masing-masing negara tersebut.

Bencana alam tersebut dikabarkan telah merusak rel kereta yang digunakan untuk mengirim barang dan bahan baku ekspor. Selain itu, fasilitas, mesin, dan pergudangan juga ikut terendam banjir.

Akibatnya, eksportir di dua wilayah itu belum bisa memastikan permintaan skala besar dari berbagai industri. Hal ini, sayangnya, bisa menimbulkan kelangkaan bahan baku bagi industri-industri yang bergantung dari komoditas di dua negara tersebut.

2. The Fed Beri Sinyal Percepatan Tapering

Gubernur The Fed Christoper Waller memberi sinyal bahwa bank sentral AS bisa saja mempercepat kebijakan tapering  pada awal Oktober nanti. Asal, laporan tenaga kerja AS (Non-Farm Payroll) pada Agustus dan September nanti bisa mencatat penyerapan tenaga kerja baru di kisaran 800.000 hingga 1 juta orang.

Rencananya, data NFP Juli akan diumumkan Jumat (6/8) mendatang. Beberapa analis meramal bahwa dunia usaha AS akan menyerap 926.000 tenaga kerja baru pada Juli, atau meningkat dibanding 850.000 di Juni.

Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja merupakan indikasi bahwa ekonomi AS tengah bertumbuh. Sehingga, The Fed perlu meresponsnya dengan pengetatan kebijakan moneter, baik dalam bentuk tapering atau kenaikan suku bunga acuan, agar pertumbuhan ekonomi tersebut tidak menimbulkan inflasi yang sadis.

Angka inflasi di AS memang tengah meledak belakangan ini. Terakhir, pada Juni, tingkat inflasi AS tercatat 5,4% secara tahunan (year-on-year), yang merupakan inflasi tahunan tertinggi dalam 13 tahun terakhir.

Hanya saja, tapering bisa berdampak pada berkurangnya likuiditas di pasar modal. Sehingga, kinerja pasar modal bisa terancam.

3. Otoritas Moneter Singapura Setujui Izin Platform Cryptocurrency

Platform digital cryptocurrency exchange asal Australia, Independent Reserve mendapat persetujuan dari Monetary Authority of Singapore (MAS) untuk beroperasi secara legal sebagai penyedia token pembayaran digital di Singapura.

Dengan demikian, Independent Reserve menjadi salah satu penyedia jasa aset digital pertama yang menerima restu otoritas moneter Singapura.

Menurut Kepala MAS sekaligus Menteri Koordinator Kebijakan Sosial Singapura, Tharman Shanmugaratnam, nantinya akan ada provider serupa lainnya yang akan diizinkan beroperasi di negara patung singa tersebut.

Saat ini sudah ada 170 aplikasi yang masuk meminta restu MAS agar dapat beroperasi secara legal. Beberapa di antaranya, diakui Tharman, sudah pada tahapan final sebelum persetujuan akhir.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar