Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Pluang Pagi: Inflasi Masih Jadi Sorotan, Aset Kripto ‘Pingsan’

Pluang Pagi: Inflasi Masih Jadi Sorotan, Aset Kripto ‘Pingsan’

16 Nov 2021, 1:45 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Pluang Pagi: Inflasi Masih Jadi Sorotan, Aset Kripto ‘Pingsan’

Selamat pagi, Sobat Cuan! Mengawali hari Selasa kamu, yuk simak rangkuman kinerja pasar pagi hari ini di Pluang Pagi berikut!

Indeks Saham AS

Trio indeks saham Amerika Serikat kompak pingsan pada sesi perdagangan Senin (15/11) waktu setempat. Nilai S&P 500 ditutup flat, sementara nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan Nasdaq Composite sama-sama luluh 0,04%.

Ketiga indeks saham AS terjungkal setelah pelaku pasar tiba-tiba tak selera membenamkan uang di pasar modal, utamanya di saham-saham teknologi raksasa berkategori growth stocks, akibat kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS. Tak heran jika saham sektor teknologi turun 0,11% pada sesi perdagangan kemarin.

Kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS memang selalu menjadi musuh bebuyutan saham growth stocks. Maklum, hal itu bisa memangkas pendapatan sektor teknologi di masa depan. Namun di sisi lain, kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS malah menjadi berkah bagi saham-saham perbankan.

Selain perkara kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, kenaikan nilai Dolar AS pun bikin trio indeks saham AS melempem. Belakangan, investor memang gencar memburu Dolar AS sebagai aset pelindung nilai (safe haven) lantaran khawatir atas inflasi AS yang kian meradang.

Aset Kripto

Nilai Bitcoin terlihat di posisi US$62.722 per keping pada 07.30 WIB alias melemah 4,25% dibanding sehari sebelumnya.

Harga Bitcoin memang sebelumnya sempat mundur teratur setelah regulator pasar modal AS, The Securities and Exchange Commission (SEC), menolak izin produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot milik Van Eck. Meski demikian, pelemahan Bitcoin sempat tertahan oleh kesuksesan aktivasi pembaruan Bitcoin Taproot pada Senin kemarin.

Nasib Bitcoin pun menular ke geng altcoin lainnya. Nilai pesaing terdekatnya, Ether (ETH), terlihat di posisi US$4.478,09 per keping atau turun 4,24% di waktu yang sama. Sementara nilai Binance Coin (BNB), Solana (SOL), dan Cardano (ADA) masing-masing luluh 4,29%, 4,79%, dan 5,59%.

Aset kripto yang ambruk berjemaah mungkin disebabkan oleh aksi Presiden Joe Biden yang akhirnya mengesahkan Undang-Undang Pendanaan Infrastruktur. Salah satu pasal di beleid tersebut mewajibkan perusahaan transaksi atau trading aset kripto untuk melaporkan segala transaksi aset digital di atas US$10.000 kepada Internal Revenue Service.

Kabar lainnya, SEC meminta perusahaan penambangan kripto Marathon Digital Holdings untuk membuat dokumentasi terhadap salah satu fasilitas pertambangannya di negara bagian Montana, AS. Sebab, SEC mengendus dugaan pelanggaran UU keamanan federal di fasilitas pertambangan tersebut.

Emas

Harga emas spot bertengger di US$1.866,03 per ons pagi ini, naik 0,1% dibanding sehari sebelumnya. Di sisi lain, harga emas berjangka malah turun 0,1% ke US$1.866,6 per ons di waktu yang sama.

Nilai sang logam mulia berhasil terdongkrak setelah investor kian mengkhawatirkan tingkat inflasi AS yang meradang. Pamor emas sebagai aset safe haven tidak pudar kendati dua musuh bebuyutan emas, nilai Dolar AS dan yield obligasi pemerintah AS, menunjukkan keperkasaannya.

Dolar AS

Nilai indeks Dolar AS menyentuh 95,5 pada Senin, yang sekaligus menjadi titik tertingginya sejak Juli 2020. Kenaikan nilai sang aset greenback tersebut disebabkan oleh antisipasi investor bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya lebih cepat setelah melihat inflasi AS yang kian ngamuk.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Satya Nagara

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar