Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Pluang Pagi: Gara-Gara The Fed, Saham AS Hingga Kripto Terpeleset

Pluang Pagi: Gara-Gara The Fed, Saham AS Hingga Kripto Terpeleset

6 Jan 2022, 1:22 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Pluang Pagi: Gara-Gara The Fed, Saham AS Hingga Kripto Terpeleset

Selamat pagi, Sobat Cuan! Mengawali kegiatanmu Kamis (6/1) pagi ini, yuk simak rangkuman kinerja pasar pagi ini dalam Pluang Pagi berikut!

Indeks Saham AS

Trio indeks saham Amerika Serikat (AS) anjlok berjemaah pada sesi perdagangan Rabu (5/1). Nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) lunglai 1,07%, sementara nilai S&P 500 dan Nasdaq Composite terjerembab lebih parah masing-masing 1,94% dan 3,34%.

Ketiga indeks saham Wall Street kompak oleng setelah bank sentral AS The Fed memberi sinyal kenaikan suku bunga acuan Fed Rate lebih cepat dibanding rencana awal. Niatan itu terungkap dari risalah rapat The Fed (Minutes of Meeting) 14-15 Desember lalu yang dirilis kemarin.

Pelaku pasar sontak panik dengan pengumuman tersebut. Sebab, mereka tak menyangka bahwa The Fed ternyata serius untuk memasang sikap hawkish. Alhasil, mereka segera menarik diri dari pasar modal lantaran khawatir bahwa kenaikan suku bunga acuan akan menghantam konsumsi dan investasi, yang ujungnya bisa menyumbat pertumbuhan ekonomi.

Oleh karenanya, tak heran jika pelaku pasar getol melepas saham-saham raksasa teknologi berkategori growth stocks. Hal ini tercermin dari kinerja sektor teknologi S&P 500 yang melorot 3,1% pada sesi perdagangan kemarin. Sekadar informasi, kinerja keuangan saham-saham berkategori growth stocks terbilang moncer ketika pertumbuhan ekonomi tokcer.

Baca juga: Pluang Pagi: Indeks Nasdaq ‘Pecah Telor’, Semangat BTC Makin Kendor

Aset Kripto

Kondisi lebih tragis terjadi di pasar aset kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 07.47 WIB, delapan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat pasrah terjebak di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai Bitcoin (BTC), contohnya, kini bertengger di US$43.685,26 per keping alias amblas 5,46% dalam sehari terakhir. Pesaing terdekatnya, Ether (ETH) malah bernasib lebih apes setelah nilainya turun 6,96% ke US$3.540,03 per keping di waktu yang sama.

Kelompok altcoin kategori pembunuh Ethereum juga terbilang "sebelas-dua belas". Nilai Solana (SOL), Cardano (ADA), Polkadot (DOT), dan Avalanche (AVAX) masing-masing ambyar 8,48%, 6,35%, 7,06%, dan 7,26% dalam sehari belakangan.

Nasib duo kembar koin meme, Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB), juga terbilang mirip setelah nilainya mencatat penurunan masing-masing 5,79% dan 6,85%.

Melansir Cointelegraph, rencana pengetatan kebijakan moneter The Fed ditengarai menjadi biang keladi sendunya pasar kripto pagi ini. Sebab, niatan tersebut sukses bikin pelaku pasar menjauhi pasar kelas aset berisiko, khususnya saham dan aset kripto. Hal ini pun diperparah dengan kenaikan nilai Dolar AS di waktu yang sama.

Baca juga: Tips Sukses Day Trading Bagi Pemula

Emas

Harga emas spot bertengger di US$1.809,86 per ons pada pukul 07.57 WIB, meleleh 0,21% dibanding sehari sebelumnya.

Nilai sang logam mulia melemah setelah dua musuh bebuyutannya, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS dan nilai Dolar AS, menunjukkan keperkasaannya sehari belakangan. Musababnya, apalagi kalau bukan rencana The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneter lebih cepat dari jadwal.

Kenaikan yield akan membuat obligasi AS lebih menarik di mata investor. Sehingga, mereka akan ramai-ramai melepas emas, sebuah instrumen investasi yang tidak menghasilkan imbal hasil periodik.

Sementara itu, penguatan nilai Dolar AS akan membuat harga emas menjadi relatif lebih mahal bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan kedua mata uang tersebut. Alhasil, permintaan sang logam mulia jadi merosot dan harganya pun ikut melorot.

Baca juga: Mau Tekan Nafsu Belanja? Yuk, Coba Tantangan Nabung 30 Days Challenge!

Dolar AS

Nilai indeks Dolar AS bertengger di 96,06 pada pukul 08.02 WIB, naik 0,06% dibanding kemarin. Permintaan sang aset greenback nampaknya tengah menanjak setelah The Fed merilis risalah rapat yang berisikan rencana percepatan kenaikan suku bunga acuan Fed Rate.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar