Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Blog

Bingung Cara Mengatur Cash Flow? Simak Cara Praktisnya di Sini!

Bingung Cara Mengatur Cash Flow? Simak Cara Praktisnya di Sini!

29 Jul 2021, 8:50 AM·Waktu baca: 4 menit
Kategori
Bingung Cara Mengatur Cash Flow? Simak Cara Praktisnya di Sini!

Mengatur pengeluaran dan pemasukan supaya jangan sampai bikin boncos perlu strategi cantik, Sobat Cuan. Salah satu cara dengan mengatur cash flow kamu dengan disiplin.

Gaji berapapun tidak akan cukup jika tidak diatur dengan baik. Seringkali saat uang sedang menumpuk di rekening, kamu menghabiskannya tanpa sadar untuk hal-hal kecil yang tidak terasa. Tapi, di akhir bulan, kamu bisa kebingungan kemana saja uang-uang tersebut hilang.

Hal ini hanya terjadi bila pengaturan keuanganmu kurang sehat. Agar kamu tidak bingung bagaimana mengaturnya, kamu harus memahami dulu cash flow pribadi kamu sendiri!

Nah, di artikel ini, kita akan membahas apa itu cash flow pribadi, pentingnya cash flow, serta cara menghitungnya.

Apa Itu Cash Flow?

Istilah cash flow biasanya digunakan oleh perusahaan untuk menyebut catatan keuangannya. Secara harfiah istilah ini mencakup jumlah tunai yang masuk dan keluar dari akun keuangannya pada periode waktu tertentu. Biasanya cash flow dihitung pada periode satu bulan, satu kuartal, atau satu tahun.

Tapi, bukan cuma perusahaan saja yang butuh cash flow. Kamu pun memerlukannya untuk mencatat keuanganmu.

Bagi keuangan pribadimu, biasanya cash flow diatur setiap bulan. Mencatat cash flow penting agar kamu bisa memetakan kekuatan finansialmu dan menjadi salah satu fondasi dasar dalam financial planning.

Pertanyaan seperti “apakah saya bisa menabung?” hingga “apakah saya bisa investasi?” semuanya bisa terjawab kalau kamu bisa mencatat arus kas pribadi.

Baca juga: Mending Beli HP Cash Atau Kredit? Yuk Simak di Sini!

Cara Melihat Cash Flow

Cash flow memiliki dua pos, yakni pos pemasukan dan pos pengeluaran. Keduanya harus punya keseimbangan yang sejalan dengan tujuan finansial kamu.

1. Pos Pemasukan

Pos pemasukan berisikan catatan total dari tunai yang masuk ke dalam akun kamu. Mulai dari gaji bersih atau take home pay, bunga atau margin dari simpanan, dividen investasi, dan capital gain dari saham atau surat utang yang kamu pegang. Intinya, segala bentuk pemasukan dan tambahan penghasilan ada pada pos ini.

2. Pos Pengeluaran

Sementara itu, segala jenis pengeluaran kamu dalam satu bulan harus dicatatkan dalam pos ini. Baik biaya sewa dan maintenance tempat tinggal, tagihan listrik, wifi, paket data, kartu kredit hingga belanja bulanan hingga biaya entertainment termasuk dalam pos pengeluaran.

Setelah mengetahui total pos pemasukan dan menyandingkannya dengan pos pengeluaran, kamu mulai memiliki gambaran kasar cash flow pribadi kamu. Apakah cash flow tersebut positif yang artinya kamu memiliki keuangan yang sehat, atau malah negatif.

Nah, jika kamu ingin arus kas tetap positif, berikut adalah cara yang bisa kamu lakukan.

Baca juga: 7 Kiat Memilih Manajer Investasi yang Tepat Untuk Reksadana

Tips Cara Mengatur Cash Flow

1. Jadikan Net Worth Sebagai Pijakan Cara Mengatur Cash Flow

Net worth adalah perbandingan antara kepemilikan kamu dan biaya-biaya yang harus kamu bayarkan. Jika cash flow kamu negatif artinya net worth kamu pun ikut negatif, begitu pun sebaliknya. Artinya, kamu akan susah memupuk kekayaan untuk masa depanmu.

Untuk itu, kamu harus memperbaiki arus kasmu. Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan memindai liabilitas mana yang dapat ditekan dan berapa ruang yang kamu miliki untuk merencanakan penambahan aset. Dari situ kamu dapat membuat perencanaan keuangan yang dinamakan budget

2. Budget

Nah, setelah memindai pengeluaran, kamu lalu bisa mengelompokannya berdasarkan pos penganggaran.

Membuat budget yang terencana dan relevan memang susah-susah gampang. Kamu mungkin memerlukan bimbingan perencana keuangan saat ingin membuat budget berdasarkan kebutuhan dan arus kas kamu.

Namun, kamu bisa melakukannya dengan mengorganisir pengeluaran bulanan dalam kategorisasi yang terdiri atas kebutuhan dasar, pengeluaran non-esensial, dan tabungan. Berikut penjelasannya.

Baca juga: Apa Itu Hawkish dan Dovish?

Kebutuhan Dasar

Pos ini berisikan kebutuhan dasar yang harus kamu keluarkan untuk dapat bertahan hidup. Adapun jenis biaya-biaya yang termasuk dalam kategorisasi ini antara lain:

  1. Biaya sewa berikut perbaikan tempat tinggal dan kendaran.
  2. Biaya transportasi seperti bensin, tol, tiket transportasi publik dan sebagainya,
  3. Belanja makanan termasuk saat memesan makanan jadi.
  4. Biaya internet, paket data, dan biaya komunikasi.
  5. Asuransi
  6. Tagihan kartu kredit, belanja online, cicilan dan sebagainya
  7. Biaya sekolah

Pengeluaran Tidak Esensial

Kategori tidak esensial ini berisikan biaya yang bisa ditekan seperti biaya berlangganan TV kabel, layanan streaming, tiket konser, tiket nonton, makan di restoran, belanja baju, dan sejenisnya.

Tabungan

Kamu harus punya dana darurat dan dana yang disisihkan untuk berinvestasi. Pastikan ketersediaan dana darurat sebesar tiga hingga enam bulan sebelum mulai berinvestasi. Keduanya masuk dalam kategori tabungan yang dapat kamu manfaatkan untuk mulai membangun portofolio investasi.

Baca juga: Profil Jeff Bezos, Pria Tertajir di Dunia yang Pelesiran ke Angkasa

3. Perhitungkan Rasio Budget

Setelah memiliki gambaran terhadap tiga kategorisasi budget kamu saat ini, kamu dapat memulai perencananaan keuangan. Para perencana keuangan biasanya menyarankan rasio 50:30:20 untuk ketiga kategorisasi di atas.

Maksudnya, 50% dari total pengeluaran kamu dapat diposkan dalam kategori kebutuhan dasar. Sisanya, yakni sebanyak 30% dihabiskan untuk pengeluaran tidak esensial. Tidak lupa untuk menyisihkan 20% dari total budget untuk dana darurat dan investasi dalam kategori tabungan ya, Sobat Cuan.

Nah, jika kamu konsisten melakukannya, bukan tidak mungkin arus kasmu akan berkembang plus kekayaan bersihmu juga akan bertumbuh! Apakah kamu tertarik mencoba cara mengatur cash flow yang mudah di atas, Sobat Cuan?

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Investopedia, Toro Wealth, Sofi, Finra

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait

Artikel Terkait

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar