Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Blog

Tips Belanja Hemat untuk Kamu yang Suka Boros!

Tips Belanja Hemat untuk Kamu yang Suka Boros!

8 Oct 2020, 8:34 AM·Waktu baca: 4 menit
Kategori
Tips Belanja Hemat untuk Kamu yang Suka Boros!

Banyaknya aplikasi belanja online dan tawaran diskon membuat orang semakin mudah mengeluarkan uang untuk belanja. Apakah kalian mengalami hal yang sama? Jika iya, kalian wajib menyimak tips belanja hemat di bawah ini.

Dalam hukum ekonomi, kita mengenal adanya kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Berbelanja adalah cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Orang senang belanja tanpa memikirkan prioritas disebut sebagai compulsive shopping disorder atau gangguan belanja kompulsif. Memiliki strategi keuangan dan menerapkan tips belanja hemat bisa menjadi solusinya.

Membeli barang-barang mewah yang tidak terlalu penting bisa menjadi cirinya.

Mari berkenalan lebih lanjut dengan compulsive shopping disoder dan tips belanja hemat yang bisa diterapkan!

Baca juga: Mau Financially-Savvy? Dengerin 7 Podcast Spotify Keuangan Ini, yuk!

Pentingnya tips belanja hemat bagi pencandu belanja

Ciri seorang compulsive shopping disoder adalah tidak memiliki tips belanja hemat. Mereka cenderung kesulitan menolak pembelian barang yang tidak dibutuhkan. Selain itu, mereka bisa menghabiskan banyak waktu untuk melakukan penelitian tentang barang-barang yang didambakan dan/atau berbelanja barang-barang yang tidak dibutuhkan.

Sebuah penelitian menunjukkan jika perilaku belanja kompulsif bisa mengalami depresi dan kecemasan. Untuk mengatasi kecemasan itu, mereka akan berbelanja sebagai jalan keluar. Namun, mereka akan menyesali perilaku tersebut karena tidak mampu mengontrol perilaku.

Pakaian, sepatu, perhiasan, dan barang-barang keperluan rumah tangga adalah benda yang sering dibeli. Seorang compulsive shopping disorder akan melakukan belanja sendiri atau secara online. Alasannya, mereka bisa merasa malu jika gagal mengontrol diri di depan orang lain.

Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa perempuan sembilan kali lebih mungkin terpengaruh daripada pria. Kasus belanja kompulsif dimulai setelah seseorang berumur 30 tahun.

Hasil penelitian terbaru menunjukkan jika prevalensi compulsive shopping disorder bisa meningkat seiring dengan bertambahnya umur.  Misalnya, orang akan semakin mudah tersinggung. Atau mengalami gangguan depresi mayor atau gangguan kecemasan.

Ciri seorang compulsive shopping disorder yang kesulitan menerapkan tips belanja hemat adalah:

  • Tergolong memiliki status pendidikan yang lebih rendah.
  • Memiliki harga diri yang lebih rendah.
  • Menerapkan perilaku yang lebih impulsif.
  • Memiliki lebih banyak tekanan mental.
  • Ada lebih banyak gejala OCD.
  • Lebih cenderung menjadi wanita.
  • Lebih cenderung memiliki beberapa jenis zat seperti alkohol, tembakau, atau obat-obatan.

Namun, seorang ahli mental menjelaskan perlunya kehati-hatian dalam menetapkan seseorang sebagai kelompok ini. Hal ini karena perilaku kecanduan belanja juga terjadi pada gangguan bipolar.

Baca juga: Hemat Uang Belanja Demi Menabung. Begini 9 Cara Mudahnya

Tips belanja hemat demi kantong nyaman

Menentukan budget belanja bisa menjadi langkah awal memulai tips belanja hemat.

Elizabeth Warren, seorang pakar keuangan dan professor di Harvard, memiliki teori 50/20/30. Warren menyarankan orang untuk membagi penghasilan ke dalam tiga pos.

Pertama, 50 persen gaji untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari makan, bayar cicilan dan asuransi. Kedua, 20 persen untuk tabungan dan investasi. Ketiga, 30 persen untuk gaya hidup, seperti baju hingga nongkrong di mal.

Setelah memiliki manajemen keuangan, kalian bisa menentukan waktu belanja. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk berbelanja?

#1 Suasana hati yang bahagia membuat belanja jadi bijak

Belanja bisa menimbulkan perasaan bahagia. Sehingga, jika orang murung berbelanja, bisa-bisa dia menghabiskan seluruh dompetnya. Hal ini karena orang yang murung biasanya tidak bisa berpikir jernih. Jadi, pergilah ke mal jika hati kalian dalam suasana yang ceria!

#2 Tips belanja hemat – tunggu hingga dua minggu setelah gajian

Keadaan psikologis setelah gajian membuat kita merasa sedang kaya. Dampaknya, orang cenderung boros jika belanja setelah gajian.

Ada baiknya untuk mengalokasikan uang untuk kebutuhan primer terlebih dahulu.

Setelah itu, kalian bisa melihat ulang sisa gaji yang ada untuk membeli kebutuhan sekunder. Dua minggu setelah gajian menjadi tanggal krusial. Karena biasanya uang sudah menipis, sehingga keinginan belanja akan menipis pula.

#3 Incar sekarang, beli enam bulan kemudian

Sebagian orang rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan barang keluaran baru. Namun, ingatlah dampak ekonomisnya terhadap keuangan.

Barang baru biasanya lebih mahal dan tidak ada promo. Untuk tetap up to date, kalian bisa menunggu hingga enam bulan untuk membeli barang terbaru tersebut. Siapa tahu akan ada diskon yang menanti.

Tips belanja hemat bisa membuat kantong dan mental kita lebih baik!

Diversifikasikan Portofoliomu dengan Investasi Emas Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dan Indeks S&P 500 Futures dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun.

Untuk produk investasi emas, kamu bisa menarik emas fisik dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999,9 mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi dalam kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS seperti Apple, Facebook, Netflix, Nike, dan lainnya.

Investasi kamu aman karena disimpan dan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (BUMN). Produk investasi di Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah berlisensi dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Segera download Pluang dan nikmati keuntungannya!

Sumber: Lifepal, Very Well Mind

Simak juga:

Tujuh Langkah Mencapai Kebebasan Finansial
Niat Jadi Kolektor Lukisan Pemula? Ketahui Dulu Risiko Investasinya di Sini!
Pengin Bikin Start-up? Ini 5 Strategi Awal yang Harus Kamu Ketahui
Tetap Bisa Traveling Saat Kantong Tipis dengan 9 Trik Ini!
Menyulap Hobi Menjadi Bisnis dengan 7 Trik Andalan Ini!

Ditulis oleh
channel logo

Dewi Kharisma

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait

Artikel Terkait

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar