Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Blog

Begini Cara Mudah Hitung Rumus Untung-Rugi Investasi!

Begini Cara Mudah Hitung Rumus Untung-Rugi Investasi!

21 Jul 2020, 10:00 AM·Waktu baca: 4 menit
Kategori
Cara Hitung Untung Rugi Investasi

Apa Pentingnya Memahami Untung Rugi dalam Investasi

Terhitung baru memulai usaha dan memikirkan berapa keuntungan yang bisa kamu peroleh dari usaha tersebut? Cara menghitung persentase untung dan rugi tidak sesulit yang dibayangkan. Terlebih, hal ini sangat penting bagi investor.

Menghitung untung rugi dalam investasi penting dilakukan. Hal tersebut mampu menunjukkan berapa banyak yang diterima dibanding dengan jumlah yang dibutuhkan untuk mencapai keuntungan.

Untung rugi dalam investasi tidak hanya didapat ketika menjual aset atau saham. Ada pula cara menghitung persentase untung dan rugi tanpa menjual investasi.

Cara menghitung persentase untung rugi tanpa menjual investasi mirip dengan rumus yang berlaku dalam penjelasan artikel ini. Harga pasar saat ini akan diganti dengan harga jual.

Hasilnya adalah untung atau rugi yang belum direalisasi. Artinya, keuntungan atau kerugian tersebut akan terealisasi ketika investasi di jual.

Biaya pendukung dalam investasi pun tidak luput dari cara menghitung persentase untung dan rugi. Simak penjelasan di bawah ini untuk mendapatkan gambarannya.

Baca juga: Atur Stabilitas Keuangan Masa Pandemi, Ketahui 5 Kebijakan Moneter BI

Rumus Cara Menghitung Persentase Untung Rugi

Menentukan besaran biaya investasi awal atau harga pembelian adalah hal pertama yang perlu dilakukan.

Cara menghitung persentase untung dan rugi ditentukan dari modal awal atau harga pembelian. Caranya, harga jual investasi dikurangi dari harga pembelian untuk mendapatkan untung atau rugi investasi.

Jika harga asli tidak diketahui, maka investor bisa memperolehnya dari broker mereka.

Kemudian, ambil untung atau rugi dari investasi dan bagilah dengan jumlah asli dari harga investasi atau pembelian. Terakhir, kalikan hasilnya dengan 100 untuk mendapatkan persentase perubahan dalam investasi. Dengan demikian, kalian telah mengetahui cara menghitung persentase untung dan rugi.

Jika hasilnya negatif, maka artinya ada kerugian dalam investasi. Hal ini juga disebut dengan biaya dasar investasi. Sebaliknya, jika hasilnya positif, itu artinya ada keuntungan dari nilai pasar atau harga jual.

rumus menghitung untung dan rugi

Dari rumus di atas, ada tiga skenario yang bisa terjadi.

Pertama, perhitungan persentase untung atau rugi akan menghasilkan jumlah uang yang setara dengan untung atau rugi dalam pembilang.

Kedua, jumlah uang dari keuntungan atau kerugian dibagi dengan harga pembelian asli untuk membuat desimal. Hal ini untuk menunjukkan berapa banyak keuntungan yang diwakili dibandingkan dengan berapa banyak yang awalnya diinvestasikan.

Ketiga, mengalikan desimal dengan 100 untuk berubah ke bentuk persentase. Dengan demikian, kita bisa mengetahui persentase keuntungan atau kerugian dibandingkan dengan jumlah investasi asli.

Baca juga: Baru Belajar Investasi? Ketahui 5 Contoh Kelas Aset dan Cara Mengelolanya

Contoh Menghitung Persentase Untung Rugi

Rumus cara menghitung persentase untung rugi di atas dapat diaplikasikan dalam berbagai jenis investasi. Berikut dua jenis contoh penghitungan investasi.

1. Saham

Seorang investor membeli saham Intel. Corp (INTC) sebanyak 100 lembar di harga US$30 per saham. Artinya harga investasi awalnya adalah US$30 x 100 atau sebanyak US$3.000.

Harga saham tersebut kemudian naik ke US$38, sehingga saham itu pun dijual dengan harga US$3.800.

Nilai keuntungannya adalah US$3.800 dikurangi US$3.000 atau sebesar US$800. Sedangkan cara menghitung persentase keuntungannya adalah:

rumus dividen

2. Indeks

Seorang investor ingin menentukan performa Dow Jones Industrial Average (DJIA) dalam beberapa tahun terakhir. Maka, perhitungan yang sama akan berlaku. Dow adalah indeks yang melacak 30 saham perusahaan paling mapan di Amerika Serikat.

Misalnya saja Dow Jones dibuka pada 24.000 dan ditutup ada 24.480 pada akhir minggu.

Maka, cara menghitung persentase untung ruginya adalah:

(24.480 – 24.000) / 24.000 = 0,2 x 100 = 2%

Ada pertimbangan khusus dalam menghitung dividen. Investasi tidak datang tanpa biaya, dan hal ini harus tercermin dalam cara menghitung persentase untung rugi.

Perlu dicatat jika dua contoh di atas tidak mempertimbangkan biaya perantara dan komisi atau pajak.

Biaya transaksi dapat dihitung dengan cara mengurangi keuntungan dengan biaya investasi.

Menggunakan contoh perhitungan INTC di atas, misalnya saja investor dikenai biaya US$75 dari broker. Maka cara menghitung persentase untung ruginya adalah=

rumus untung rugi

3. Dividen

Dividen adalah pembayaran tunai yang dibayarkan kepada pemegang saham dan dikonfigurasikan berdasarkan per saham. Menggunakan contoh INTC, misalnya perusahaan akan membayar dividen sebesar US$2 per saham. Sehingga investor akan mendapatkan dividen sebesar US$2 x 100 lembar atau US$200 dolar.

Persentase keuntungannya adalah:

rumus dividen

Dengan memasukkan biaya transaksi, komisi, serta dividen, maka cara menghitung persentase untung rugi akan lebih akurat.

Berapa Nilai Untung Rugi Investasi yang Dianggap Besar?

Dalam kegiatan investasi, investor biasanya menggunakan patokan persentase untung rugi sebesar dua digit untuk menggambarkan bahwa nilai asetnya sedang terkoreksi. Dalam hal ini, maka penurunan atau kenaikan harga minimal sebesar 10% dikatakan sebagai persentase yang tinggi.

Hanya saja, hal itu tentu perlu dibandingkan kembali dengan data fluktuasi harga aset. Ada kalanya, harga aset berfluktuasi dengan persentase lebih dari dua digit setiap saat sehingga penurunan atau kenaikan harga aset sebesar 10% dianggap "biasa-biasa saja".

Dalam hal ini, investor bisa menakar signifikansi kenaikan atau penurunan harga aset dengan membandingkan angka tersebut dengan rata-rata fluktuasinya hingga saat ini. Jika angka fluktuasi yang terjadi sekarang lebih tinggi dari rata-rata pergerakan harganya, maka investor bisa menganggap bahwa pergerakan itu cukup signifikan.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait

Artikel Terkait

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar