Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Blog

Mengapa DeFi Bakal Jadi Saingan Sengit Jasa Keuangan Konvensional?

Mengapa DeFi Bakal Jadi Saingan Sengit Jasa Keuangan Konvensional?

19 Mar 2021, 4:00 AM·Waktu baca: 7 menit
Kategori
Mengapa DeFi Bakal Jadi Saingan Sengit Jasa Keuangan Konvensional?

DeFi alias decentralized finance adalah salah satu keunggulan mata uang kripto yang oleh para analis keuangan diprediksikan akan mengganggu (bahasa kerennya, mendisrupsi) lembaga keuangan tradisional.

Pada dasarnya, sistem ini bersaing dengan layanan keuangan tradisional yang menerapkan sistem CeFi alias centralized finance atau keuangan terpusat.

Gagasan besar keuangan terdesentralisasi mencakup visi bagaimana sistem keuangan kelak akan berfungsi tanpa perantara seperti bank, asuransi, atau lembaga kliring dengan sistemnya yang saat ini masih terpusat.

Semua transaksi keuangan dalam sistem DeFi akan dijalankan dengan bantuan kontrak pintar (smart contract) yang berjalan di atas sistem blockchain Ethereum. Dengan sistem kontrak pintar ini, nantinya semua alur keuangan akan bergerak sepenuhnya tanpa izin, berlaku secara global, dan transparan.

Dengan berbagai kelebihannya itu, penerapan keuangan terdesentralisasi akan menjadi tantangan bagi para pelaku keuangan tradisional di berbagai bidang. Tidak heran, bank sentral dunia kini disibukkan dengan riset menggodok mata uang digital Bank Sentral, alias Central Bank Digital Currency (CBDC).

Sejak 2020, DeFi tumbuh dengan kecepatan yang mencengangkan. Miliaran dolar AS berputar dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi ini. Pertumbuhan ini terutama disokong oleh pionir aplikasi-aplikasi (disebut juga protokol) yang dibangun di atas blockchain Ethereum.

Baca juga: Ragu Sama DeFi? Ini 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Mulai Perhatikan Teknologi Ini!

Protokol DeFi Adalah Alternatif bagi Lembaga Keuangan Tradisional

Jadi, sudah sejauh apa perkembangan sistem keuangan terdesentralisasi ini? Dan bagaimana potensinya untuk mengungguli sistem keuangan tradisional di tahun-tahun mendatang? Berikut ini gambaran umum tentang para pelaku dalam ekosistem DeFi.

1. Bank Komersial

Protokol DeFi memungkinkan dilakukannya proses peminjaman dalam skala besar antara peserta yang tidak dikenal dan tanpa perantara. Penerapan decentralized finance memungkinkan pertemuan antara kreditur dan debitur dengan aturan suku bunga yang ditetapkan secara otomatis sesuai penawaran dan permintaan di sistem blockchain.

Protokol ini pun inklusif. Siapa pun dapat menggunakannya, kapan saja, dari lokasi mana pun, dan dengan jumlah berapa pun.

Kemajuan protokol DeFi belakangan ini semakin diperhatikan lewat adanya aplikasi Compound. Pinjaman di DeFi biasanya dijamin lewat sistem jaminan tambahan (over-collateralization). Sementara itu, perusahaan seperti Aave saat ini sedang berupaya untuk memungkinkan pinjaman tanpa jaminan.

2. Bank Investasi dan Penerbit Instrumen Keuangan

Synthetix, protokol penerbitan derivatif dalam sistem decentralized finance adalah salah satu protokol DeFi yang memungkinkan terjadinya desentralisasi dalam perdagangan derivatif.

Protokol ini berlaku pada aset seperti saham, mata uang, dan komoditas hingga manajemen aset desentralisasi untuk aset kripto juga sedang berkembang. Yearn Finance, misalnya, adalah protokol otonom yang memberi kemungkinan penggunanya melakukan investasi secara otomatis.

3. Layanan Pertukaran

Kini, dengan munculnya pertukaran terdesentralisasi (DEX), pemegang aset kripto tidak perlu lagi keluar dari crypto space untuk menukar token mereka menjadi uang “beneran”. Contoh DEX yang paling terkenal adalah Uniswap.

DEX terdiri dari kontrak pintar yang menyimpan cadangan likuiditas dan berfungsi sesuai dengan mekanisme penetapan harga yang ditentukan. Protokol likuiditas otomatis semacam itu memainkan peran kunci dalam pengembangan ekosistem terdesentralisasi independen. Alias, tanpa perlu ada perantara CeFi.

4. Jasa Asuransi

Nexus Mutual adalah salah satu contoh penerapan DeFi dalam bidang asuransi. Asuransi DeFi memang masih dalam proses pengembangan tahap awal. Tapi, dalam jangka panjang, kita dapat mengharapkan adanya berbagai jenis asuransi yang ditopang dengan sistem canggih DeFi ditawarkan. Decentralized finance adalah jawaban yang diperlukan untuk membuat jasa asuransi yang lebih efisien.

5. Bank Sentral

Stablecoin didasarkan pada protokol blockchain dengan prinsip stabilitas harga yang dikodekan secara inheren dan, dengan demikian, memenuhi fungsi mata uang cadangan. Kehadiran stablecoin sebagai fondasi sistem keuangan terdesentralisasi memungkinkan penggunanya terlibat tanpa risiko volatilitas harga yang mendasarinya.

Ada tiga opsi bagaimana aset kripto dapat mencapai stabilitas harga:

Pertama, stablecoin dapat mencapai tingkat stabilitas harga dengan mematok mata uang ke aset lain. Misalnya, untuk setiap unit koin dolar AS yang diterbitkan, dolar AS disimpan pula sebagai cadangan.

Kedua, penerbitan stablecoin menggunakan aset kripto lain sebagai jaminan. Protokol sentral untuk ekosistem DeFi adalah Maker DAO. Maker adalah decentralized autonomous organization (DAO) yang mengeluarkan aset kripto DAI yang didukung oleh aset kripto lain dan memastikan dengan algoritmanya bahwa nilai 1 DAI berada di sekitar nilai 1 dolar AS.

Ketiga, ada lebih banyak pendekatan eksperimental yang bertujuan untuk mencapai stabilitas harga tanpa menggunakan agunan. Misalnya, protokol Ampleforth yang secara otomatis menyesuaikan pasokan token sesuai dengan permintaan.

Baca juga: Apa Itu Decentralized Finance (DeFi)?

DeFi Telah Matang dan Siap Mendisrupsi

Daftar di atas menunjukkan sistem decentralized finance adalah sistem yang sedang memasuki fase pematangannya. DeFi hadir seolah-olah untuk menggantikan lembaga keuangan tradisional. Keuangan berbasis kripto telah mencapai tahap pematangan berikutnya karena telah mencakup hampir semua fungsi dasar sistem keuangan.

Hal itu menunjukkan DeFi mencapai langkah yang penting untuk menjadi solusi keuangan tradisional. Tiga tahap pematangan di sistem keuangan tersentralisasi:

Tahap 1: Transfer Nilai yang Efisien

Hingga saat ini, tersedianya akses pertukaran terpusat dan dompet kripto menjadi satu-satunya model bisnis Blockchain yang sukses dalam skala besar. Pertukaran terpusat adalah titik masuk utama ke crypto space.

Pengguna kripto bisa menukar uang fiat (misalnya uang dolar AS atau rupiahnya) dengan mata uang kripto. Selanjutnya, dompet kripto memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan mentransfer aset kripto dengan aman. Dengan dua hal ini, transfer nilai yang efisien pun dimungkinkan tanpa perantara lembaga keuangan tradisional.

Tahap 2: Menghubungkan Penabung dan Peminjam

Pada tahun-tahun mendatang, fungsi sistem pembayaran dapat ditingkatkan dengan pengembangan stablecoin, pertukaran terdesentralisasi, dan protokol antara peminjam/pemberi pinjaman. DeFi akan mengembangkan platform yang diperlukan untuk memfasilitasi arus antara penabung dan peminjam. Prospek di bidang ini semakin menjanjikan sejak Compound memulai distribusi tokennya, COMP, pada 15 Juni 2020. Decentralized finance adalah prospek alternatif yang terus berkembang.

Tahap 3: Bersaing untuk Mendapatkan Dana Keuangan Tradisional

DeFi, sejauh ini, memang tampak sedang mempersiapkan berbagai platform yang bersaing dengan berbagai lembaga keuangan tradisional untuk menggaet nasabah.

Keunggulan decentralized finance  adalah mereka tidak perlu mematuhi aturan yang sama dengan lembaga keuangan tradisional. Hukum nasional tidak berlaku di ruang DeFi. Hal ini memungkinkan DeFi untuk terus melakukan inovasi keuangan.

Meski demikian, sistem DeFi belum menyediakan jaminan bagi para nasabah yang ingin menginvestasikan dana pensiun mereka. Ini yang mengantarkan kita pada pertanyaan selanjutnya: apakah para nasabah di lembaga keuangan tradisional tertarik untuk bermigrasi, dan mempercayakan uang mereka pada DeFi? Siapa saja pengguna DeFi yang potensial disasar oleh protokol-protokol baru yang dikembangkan dalam sistem keuangan terdesentralisasi ini?

Baca juga: Apa Itu Decentralized Applications (dApps)?

Decentralized Finance adalah Sistem yang Berpotensi Mengungguli CeFi di Tahun-tahun Mendatang

Ada tiga alasan mengapa decentralized finance adalah sistem keuangan yang akan bertahan di  masa depan. DeFi berpotensi mengungguli sistem keuangan tradisional karena:

Kecepatan Pertumbuhannya

DeFi adalah ekosistem global dan berskala tinggi. Jika protokol DeFi berhasil menjadi alternatif bagi berbagai lembaga keuangan tradisional, maka kemajuannya kelak akan bertumbuh secara eksponensial.

Situs web DeFi Pulse memantau total nilai terkunci (total value locked, TVL) pada kontrak pintar semua aplikasi DeFi. Peningkatan TVL yang dipantau oleh Pulse selama Juni-Agustus 2020 menunjukkan potensi kuat pertumbuhan eksponensial DeFi. Pada 1 Januari 2020, TVL DeFi berada pada US$0,7 miliar. Angka ini meroket, hingga mencapai US$1,9 miliar pada 1 Juli, US$4 miliar pada 1 Agustus, dan melampaui US$8 miliar pada 1 September 2020.

Ruang untuk Pertumbuhannya

Menurut Messari, firma analitik pasar kripto, kapitalisasi semua aplikasi DeFi hanya sebesar 1,5% dari total pasar kripto pada Juli 2020. Ini menunjukkan adanya banyak ruang untuk pertumbuhan bagi aset kripto.

Menurut Institute of International Finance, utang rumah tangga global di CeFi sebanyak US$48 triliun pada 2019. Jika DeFi berhasil memperoleh nasabah sebanyak 0,1% saja dari nilai yang dipegang CeFi, maka TVL DeFi dapat tumbuh 500% dibandingkan awal September 2020.

Segmen Pasar Baru

Menurut Bank Dunia, 1,7 miliar orang dewasa tidak memiliki akses ke layanan perbankan. DeFi tidak memiliki izin, artinya siapa pun dapat mengakses layanan keuangan tersebut dari mana saja. Orang-orang itu hanya membutuhkan listrik, koneksi internet, dan gadget saja untuk mengakses DeFi.

Kesimpulan: Mata Uang dan Aset Kripto Bertahan dalam Jangka Panjang

Untuk kali pertama dalam sejarah, sistem keuangan berkembang tanpa perantara dalam skala besar. Sejauh ini, aplikasi DeFi belum dapat bersaing di perkara keamanan, kecepatan, dan kemudahan akses dibandingkan lembaga keuangan tradisional.

Akan tetapi, DeFi telah menghasilkan suatu sistem keuangan terdesentralisasi dan berhasil menarik modal bernilai miliaran dolar. Di masa mendatang, sokongan modal tersebut tentu dapat mengembangkan aplikasi yang lebih kompetitif dan ramah bagi nasabah DeFi.

Kini, sejumlah besar uang telah diinvestasikan ke dalam teknologi blockchain. Namun, berbeda dengan 2018, aplikasi DeFi sudah berkembang dan sedang berjalan. Kita sedang berada di awal siklus pengembangan besar baru untuk teknologi blockchain. Tentunya, bakal sangat menarik untuk mengamati bagaimana kelak berbagai pelaku dalam keuangan tradisional jatuh karena disrupsi DeFi yang berhasil.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Forbes

Ditulis oleh
channel logo

Dewi Kharisma

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait

Artikel Terkait

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar