Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Blog

Ini Sepak Terjang Moderna, Produsen Vaksin Pendatang Baru S&P 500

Ini Sepak Terjang Moderna, Produsen Vaksin Pendatang Baru S&P 500

22 Jul 2021, 6:21 AM·Waktu baca: 4 menit
Kategori
Ini Sepak Terjang Moderna, Produsen Vaksin Pendatang Baru S&P 500

Indeks S&P 500 kedatangan pendatang baru, yakni salah satu perusahaan bioteknologi ternama Moderna Inc. Perusahan dengan ticker saham MRNA itu resmi menjadi satu dari 500 kosporasi top seantero Amerika Serikat per Rabu (21/7) lalu.

Kehadiran Moderna menggeser posisi Alexion Pharmaceuticals, sebuah perusahaan bioteknologi lainnya yang akan diakuisisi AstraZeneca. Hal tersebut pertama kali diumumkan oleh empunya indeks S&P 500, yakni Standard & Poor, pada 15 Juli silam.

Lantas, seperti apa sepak terjang Moderna? Dan kenapa ia akhirnya bisa masuk ke indeks S&P 500?

Mengenal Moderna

Tidak sembarang perusahaan bisa masuk dalam indeks S&P 500, begitu juga dengan Moderna. Memang, perusahaan ini “baru” berdiri selama 11 tahun lamanya. Namun, popularitasnya, pun kinerja keuangannya, melesat bak roket berkat satu kejadian besar di dunia ini.

Moderna didirikan oleh empat serangkai Noubar B. Afeyan, Robert S. Langer Jr, Derrick J Rose, dan Kenneth R. Chien pada 2010 silam dan bermarkas di Cambridge, Massachussetts Amerika Serikat.

Perusahaan ini berkecimpung di pengembangan obat berbasis messenger ribonuleic acid (mRNA) yang diaplikasikan ke produk vaksin. Utamanya, vaksin kanker, vaksin prophylatic, dan beberapa produk seperti imuno-onkologi intratumoral, terapi regeneratif lokal, terapi sekresi sistemik, dan terapi intraseluler sistemik.

Dalam operasionalnya, perusahaan ini mengandalkan beberapa pendanaan internal. Namun, perusahaan mulai mendapatkan pendanaan publik setelah melantai di bursa Nasdaq pada 2018 silam.

Selain itu, Moderna juga dikenal berkontribusi dalam berbagai penanganan penyakit menular global. Contohnya, pada 2014 silam, perusahaan berkolaborasi dengan Bill & Melinda Gates Foundation untuk penanganan penyakit HIV/AIDS. Selain itu, perusahaan ini juga mendapatkan bantuan untuk penanganan virus Zika yang melanda Amerika Selatan medio 2017 silam.

Maka dari itu, tak heran jika Moderna juga ikut berpartisipasi dalam penanganan pandemi COVID-19. Caranya, adalah dengan memproduksi vaksin yang diberi nama mRNA-1273. Ternyata, vaksin besutannya ini sukses menjadi buah bibir komunitas kedokteran lantaran tingkat efikasinya yang mencapai 94,1%, jauh lebih tinggi dibanding tingkat efikasi vaksin produksi perusahaan lainnya.

Kemudian, siapa sangka jika ternyata vaksin ini akan menjadi katalis positif yang mengubah kinerja keuangan perusahaan dalam semalam.

COVID-19, Katalis Positif Moderna Melaju ke Indeks S&P 500

Tingkat efikasi yang tinggi pun bikin permintaan vaksin Moderna laris manis bak kacang goreng. Dalam waktu kurang dari sebulan setelah diluncurkan, penjualan vaksin miliknya berhasil mencapai angka US$200 juta pada tahun lalu.

Kehadiran vaksin pun ibarat menjadi “penawar” bagi penyakit kronis finansial yang didera perusahaan selama bertahun-tahun. Siapa sangka, perusahaan yang sebelumnya terus menderita rugi ternyata bisa membalikkan keadaan dan langsung membukukan laba dalam sekejap.

Jika berkaca pada laporan keuangan perusahaan di tahun 2020 lalu, perusahaan masih mencatatkan rugi bersih senilai US$747,06 juta. Angka ini melesat dibandingkan 2019 yang hanya di kisaran US$514 juta.

Namanya perusahaan Bioteknologi, komponen biaya terbesar yang digelontorkan ada pada biaya penelitian dan pengembangan. Pada 2020 lalu, komponen biaya ini tercatat US$1,34 miliar, melonjak tiga kali lipat dari tahun sebelumnya yakni US$465,28 miliar.

Untungnya, kehadiran vaksin COVID-19 mengubah segalanya. Moderna akhirnya berhasil membukukan untung bersih senilai US$1,22 miliar sepanjang kuartal I 2021. Angka ini melejit 548,1% dibanding kuartal sebelumnya, di mana perusahaan mencatat rugi bersih senilai US$272 juta.

Hal ini disebabkan oleh moncernya pendapatan dari 102 juta dosis vaksin yang diterima oleh Moderna. Adapun sepanjang kuartal I 2021, perusahaan mencatat pendapatan sebesar US$1,93 miliar atau melonjak hampir empat kali lipat dibanding kuartal sebelumnya yakni US$571 juta.

Kondisi tersebut menjadikan saham Moderna punya fundamental yang baik. Tak heran, jika pertumbuhan nilai sahamnya juga terbilang kinclong sepanjang 2021. Jika di awal tahun saham Moderna hanya dibanderol US$105 per lembar, kini nilainya sudah melonjak 171,43% ke US$285 per lembar.

Indeks S&P 500 Moderna
Pergerakan saham Moderna sepanjang 2021. Sumber: Tradingview

Alhasil, kini kapitalisasi pasar Moderna bernilai US$115 miliar, atau mendekati kompetitornya Merck di posisi US$193,42. Padahal, Merck merupakan perusahaan yang jauh lebih "sepuh" dibandingkan Moderna. Merck sendiri didirikan pada 1668, 342 tahun sebelum Moderna hadir.

Baca juga: Banjir Cuan Reksa Dana, Hadiah Total Rp30 Juta!!

Bagaimana Nasib Moderna ke Depan di Indeks S&P 500?

Hingga akhir tahun ini, kinerja perusahaan diprediksi bakal moncer. Pasalnya Moderna sudah menadatangani Perjanjian Pembelian di Muka (APA) untuk pengiriman terjadwal pada tahun ini senilai US$19,2 miliar.

Peningkatan jumlah dosis vaksin juga bisa mendorong kinerja perusahaan lebih tinggi lagi. Moderna sendiri mengharapkan pemberian dosis vaksin bisa mencapai 200 sampai 250 juta dosis sepanjang kuartal II tahun ini. Nah, untuk memuluskan aksinya, Moderna siap menggelontorkan dana belanja modal sekitar US$450 hingga US$550 juta guna perluasan kapasitas produksi.

Ke depannya, Moderna juga sudah menandatangani APA dengan Israel dan Swiss untuk tahun 2022. Swiss bahkan memiliki opsi untuk pengiriman lebih lanjut pada tahun 2023.

Melalui perjanjian baru-baru ini dengan COVAX, Perusahaan telah berkomitmen untuk memproduksi hingga 466 juta dosis untuk COVAX untuk tahun 2022.

Namun beberapa analis saham memproyeksikan bahwa metrik pertumbuhan laba dan penjualan kemungkinan bakal melandai seiring dengan rendahnya ekspektasi untuk suntikan COVID-19. Meski demikian, tetap saja saham Moderna diprediksi cuan besar, bukan?

Nah, Sobat Cuan apakah tak tertarik kecipratan cuan Moderna? Yuk, segera investasi saja di Pluang S&P 500! Di sana, kamu bisa mengakses 500 perusahaan top AS hanya dalam satu genggaman saja.

Baca juga: Setelah Inflasi, Earning Season Jadi Fokus Pasar Saham AS Pekan Ini

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Moderna, Wall Street Journal, CNN, Investors.com

Ditulis oleh
channel logo

Adi Putro

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait

Artikel Terkait

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar