Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Blog

Apa sih Pentingnya Membangun Portofolio Saham?

Apa sih Pentingnya Membangun Portofolio Saham?

13 Aug 2020, 9:00 AM·Waktu baca: 4 menit
Kategori
Apa sih Pentingnya Membangun Portofolio Saham?

Apa itu portofolio saham? Artikel ini mengulas tentang portofolio saham yang bisa membuat investasi kalian semakin menguntungkan.

Berapa jumlah saham ideal yang harus dimasukkan dalam portofolio? Pertanyaan itu sering muncul ketika sedang membangun portofolio. Namun, tidak ada jawaban yang untuk pertanyaan ini.

Perkara mengetahui lebih lanjut tentang apa itu portofolio saham disesuaikan dengan beberapa faktor. Misalnya, negara tempat tinggal dan investasi, jangka waktu investasi, kondisi pasar, dan kecenderungan untuk mengikuti perkembangan terbaru.

Fungsi utama portofolio adalah membantu menentukan imbal hasil (return) yang diinginkan melalui diversifikasi.

Sebelum memulai apa itu portofolio saham, ada baiknya kita memahami pentingnya portofolio saham bagi investor.

Baca juga: Memahami Analisa Saham 52 Weeks High Low dalam Investasi

Memahami pentingnya portofolio saham

apa itu portofolio saham
Sumber: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Investor mendiversifikasi modelnya ke banyak sarana investasi yang berbeda. Alasan utamanya adalah untuk meminimalkan eksposur risiko mereka. Secara khusus, diversifikasi portofolio saham memungkinkan investor mengurangi risiko tidak sistematis yang datang dari perusahaan atau industri tertentu.

Penting untuk diingat bahwa investor tidak dapat mendiversifikasi risiko sistematis. Misalnya adalah risiko resesi ekonomi yang menyeret seluruh pasar saham. Seiring dengan perkembangan jaman, para peneliti telah mengembangkan teori portofolio modern.

Mereka menunjukkan bahwa portofolio ekuitas yang terdiversifikasi dengan baik dapat secara efektif mengurangi risiko tidak sistematis hingga mendekati nol. Plus, investor masih bisa mempertahankan tingkat pengembalian yang diharapkan dengan portofolio.

Dengan kata lain, investor harus menerima tradeoff pengembalian risiko. Artinya, investor menerima risiko sistematis yang lebih besar untuk menerima potensi pengembalian yang lebih tinggi. Dampaknya, investor tidak bisa menikmati potensi pengembalian yang meningkat karena menanggung risiko yang tidak sistematis.

Semakin banyak ekuitas yang ada di portofolio, maka semakin rendah pula eksposur risiko yang tidak sistematis. Portofolio 10 saham di berbagai sektor atau industri bisa jauh lebih berisiko dibanding portofolio yang hanya memegang dua saham.

Seperti dalam hukum ekonomi, semakin banyak ekuitas yang dipegang, maka biaya transaksinya juga akan semakin besar. Secara umum, investor disarankan untuk memegang jumlah minimal ekuitas untuk menghindari eksposur risiko yang tidak sistematis. Lantas, berapa jumlah minimal itu? Tidak ada jawaban pasti tentang itu. Namun, ada kisaran jumlah yang masuk akal.

Di Amerika Serikat, pasar saham bergerak sendiri atau kurang berkorelasi dengan pasar secara keseluruhan. Investor di sana memegang ekuitas sekitar 20 hingga 30 di portofolio saham mereka. Perlu diingat bahwa angka dari penelitian tersebut dilakukan sebelum terjadi revolusi online, ketika biaya transaksi dan komisi jauh lebih tinggi.

Baca juga: Baru Belajar Investasi? Ketahui 5 Contoh Kelas Aset dan Cara Mengelolanya

Peraturan umum dalam membuat portofolio saham

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa investor yang menggunakan platform online bisa lebih memaksimalkan portofolio saham mereka. Karena biaya transaksi yang rendah, mereka mampu memegang hampir 50 saham. Namun sekali lagi perlu diingat bahwa tidak ada konsensus untuk jumlah angka ini.

Kesimpulan angka 50 berdasarkan pada data historis masa lalu dari keseluruhan pasar saham. Sehingga, angka tersebut belum tentu bisa menggambarkan kondisi pasar 20 tahun ke depan, seperti yang terjadi pada 20 tahun terakhir.

Sebagai aturan umum, investor ritel maupun profesional memiliki setidaknya 15 hingga 20 saham dalam portofolionya. Jika angka 20 ini mengintimidasi kalian dalam meneliti, memilih, dan mempertahankan saham, kalian bisa memilih cara lain.

Kalian mungkin bisa mempertimbangkan untuk menggunakan dana indeks atau exchange-traded fund (ETF). ETF mampu menyediakan diversifikasi yang cepat dan mudah di berbagai sektor dan kelompok kapitalis pasar. Metode ini sangat efektif. Kalian bisa membeli sekeranjang saham hanya dengan satu transaksi saja.

Russell Wayne, dari Sound Asset Management Inc., menekankan bahwa jumlah saham dalam portofolio itu sendiri tidak penting. Hal itu karena portofolio saham dapat terkonsentrasi di beberapa industri daripada tersebar di seluruh sektor spektrum.

Lebih lanjut, Wayne menjelaskan bahwa investor dapat memegang lusinan saham dan masih belum diversifikasi. Sebaliknya, jika kepemilikan saham diversifikasi pada berbagai macam industri, dua atau tiga lusin sudah cukup.

Faktor penting lainnya menurut Wayne adalah pemilihan saham yang tepat akan membuat perbedaan besar. Hal itu biasanya membantu investor untuk fokus pada pemain yang lebih kuat di setiap sektor industri.

Dengan demikian, investor dapat memanfaatkan potensi yang disediakan oleh setiap industri. Sebagai langkah pertama, lihatnya komponen-komponen Dow Jones Industrial Average. Kalian akan menemukan 30 nama perusahaan Amerika paling terkenal di dunia.

Diversifikasikan Portofoliomu dengan Investasi Emas Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!

Sumber: Investopedia

Simak juga:

Apa Hukum Membeli Emas Digital? ini Fatwa MUI yang mengaturnya

5 Trik Cerdik Bagaimana Semestinya Investor Pemula Menghadapi Inflasi

Apa Itu Strike Price?

Investasi Saham Sesuai Kondisi Pasar, Bagaimana Caranya?

Cuan dengan Manfaatkan Celah Bid Ask Spread untuk Dapatkan Untung

Ditulis oleh
channel logo

Dewi Kharisma

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait

Artikel Terkait

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar